PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA

racitafm@admin Author

---

Jan. 14, 2021, 12:29 a.m.

---

---

yang tergolong dalam lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Menurut WHO lanjut usia meliputi usia pertengahan yaitu kelompok usia 45 tahun sampai 59 tahun, lanjut usia yaitu usia 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua yaitu anatra 75 tahun sampai 90 tahun dan usia sangat tua yaitu diatas 90 tahun,

PERMASALAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA
a. Perubahan fisik yang meliputi perubahan pada sel, system pencernaan, system pendengaran, system penglihatan, dan system otot. Perubahan fisik yang paling utama adalah sistem pencernaan seperti kesehatan gigi berkurang, berkurangnya indera perasa, nafsu makan berkurang dan daya serap pencernaan juga berkurang.
b. Perubahan psikososial seperti merasakan atau sadar akan kematian, meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya pengobatan, dan timbulnya penyakit degenerative seperti hipertensi, diabetes, dll
c. Perubahan mental yang berkaitan dengan perubahan fisik dan psikososial. Perubahan ini akan merubah sikap dan pola pikir dari lansia

Berikut adalah keburuhan gizi lansia yang harus terpenuhi
a. Energy
Semakin bertambah usia, semakin menurun kebutuhan energy karena metabolisme seluruh sel dan kegiatan otot berkurang. Kebutuhan untuk laki-laki adalah 1500-2300 kkal dan perempuan adalah 1500-1900 kkal berdasarkan usia dan tingkat aktifitasnya.
b. Protein
Kebutuhan protein untuk lansia yaitu 20-25% dari kebutuhan energinya. Pemenuhan asupan protein harus lengkap, ada protein hewani dan nabati untuk menjaga fungsi sel organ dapat bekerja dengan baik dan kebutuhan nustrisi tercukupi.

c. Lemak
Kebutuhan lemak makanan adalah 15-20% dari total energy. Dianjurkan menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti makanan bersantan, jeroan, dan makanan berkolesterol tinggi lainnya. Pada kasus tertentu lansia yang membutuhkan asupan lemak tinggi untuk memenuhi jumlah kalori harus dikonsultasikan terlebih dahulu.
d. Karbohidrat
Sumber energy bisa ditemukan pada makanan pokok dan penggantinya yang  menjadi sumber karbohidrat. Sumber karbohidrat yang perlu dikonsumsi berasal dari karbohidrat kompleks seperti beras merah, beras, jagung, gandum atau umbi-umbian. Hal ini untuk membantu memenuhi asupan serat serta energy pada lansia yang kurang memiliki nafsu makan.
e. Serat
Asupan serta cenderung berkurang pada lansia. Kebutuhan serat dalam sehari sebesar 25-30 gr. Asupan serat sebaiknya ditingkatlkan karena sering terjadi masalah pencernaan pada usia ini seperti sembelit. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah dan juga air putih untuk membantu kinerja system pencernaan.
f. Mikronutrein
Kebutuhan mikronuterin tidak ada perbedaan. Kecuali asupan natrium yang harus dibatasi karena untuk menjaga tekanan darah agar terhindar hipertensi. Kebutuhan zat besi juga perlu diperhatikan karena kekurangan zat besi pada lansia akan menimbulkan kelesuan, cepat lelah atau biasa disebut dengan anemia. Kebutuhan kalsium juga perlu ditingkatkan karena kecenderungan lansia mengalami osteoporosis dan osteo arthritis. Vitamin C juga perlu ditingkatkan, selain untuk menjaga ketahanan tubuh, vitamin ini membantu tubuh untuk membentuk kolagen yang diperlukan untuk penyembuhan luka dan perbaikan tulang serta gigi. Vitamin juga diperlukan untuk memperbaiki jaringan kulit dan pembuluh darah serta sel yang rusak karena bersifat antikosidan untuk mencegah berbagai penyakit degenerative.
g. Aktifitas fisik
Kurangnya aktifitas fisik pada lansia dapat membuat kelenturan otot semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Kekakuan otot sering terjadi pada lansia karena kemampuan otot untuk berkontraksi dan berelaksasi juga berkurang. Lansia dianjurkan untuk melakukan aktifitas fisik ringan seperti berjalan santai, bersepeda, berkebun, yoga, atau senam usia lanjut. Selain menjaga kelenturan otot, aktivitas fisik tersebut dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan kebugaran tubuh.

---

Komentar

---