REHABILITASI MEDIK PADA BELL’S PALSY

racitafm@admin Author


April 15, 2021, 1:48 a.m.



Apa itu bell’s Palsy?
Bell’s palsy merupakan kelemahan saraf tepi wajah yang terjadi pada satu sisi wajah dan timbul secara mendadak. Tanda dan gejala bell’s palsy meliputi: kelemahan otot pada satu sisi wajah, tidak mampu menutup kelopak mata pada satu sisi, kesemutan pada satu sisi wajah, mengeluarkan air mata berlebihan pada satu sisi mata, perubahan sensasi pengecapan, nyeri pada satu sisi wajah, gangguan pendengaran, dan gangguan pengihatan. Seseorang yang mengalami bell’s palsy dapat mengalami satu atau lebih tanda dan gejala tersebut. Penyebab pasti dari bell’s palsy tidak diketahui secara pasti, akan tetapi bell’s palsy lebih sering muncul pada usia dewasa, wanita hamil, menderita penyakit diabetes melitus, hipertensi, infeksi virus herpes, dan memiliki Riwayat paparan suhu dingin.

Apa tujuan rehabilitasi?
Sesuai dengan konsep rehabilitasi medik yaitu usaha gabungan terpadu dari segi medik, social dan lelaryaan, maka tujuan rehabilitasi medik pada bell’s palsy adalah untuk mengurangi/ mencegah kelemahan saarf tepi wajah menajdi bertambah dan membantu mengatasi problem sosials erta psikologi agar penderita tetap dapat melaksanakan aktivitas kegiatan sehari-hari.

Bagaimana tatalaksana rehabilitasi pada bell’s palsy?

> Program fisioterapi
Terdiri dari pemanasan, pemanasan permukaan dengan infra red, dan pemanasan dalam berupa shortwave diathermy atau microwave diathermy. 
Stimulasi listrik, yang bertujuan untuk menstimulasi otot untuk mencegah/ memperlambat terjadi penurunan masa otot sambal menunggu proses regenerasi dan memperkuat otot yang masih lemah.

Latihan oto-otot wajah dan massage wajah. Yaitu Latihan gerak sadar yang diberikan setelah fase akut, Latihan berupa mengangkat alis tahan 5 detik, mengerutkan dahi, menutup mata dan mengangkat sudut mulut, tersenyum, bersiul/meniup (dilakukan didepan cermin dengan konsentrasi penuh).
Massage adalah manipulasi sistemik dan ilmiah dari jaringan tubuh dengan maksud untuk perbaikan/pemulihan. Pada fase akut, bell’s palsy diberi pijatan lembut secara perlahan dan berirama. Gentle massag (pijatan lembut) memberikan efek mengurangi pembengkakan, memeberikan relaksasi otot dan mempertahankan tonus otot.

> Program terapi okupasi
Pada dasarnya terapi disini memberikan Lathan Gerakan pada otot wajah. Latihan diberikan dalam bentuk aktivitas sehari-hari atau dalam bentuk permainan. Latihan dapat berupa Latihan berkumur, Latihan minum dengan menggunakan sedotan, Latihan meniup lilin, Latihan menutup mata dan mengerutkan dahi depan cermin.

> Program ortotik prostetik
Dapat dilakukan pemasangan “Y” plester dengan tujuan agar mulut yang sakit tidak jatuh. Dianjurkan agar plester diganti setiap 8 jam. Perlu diperhatikan reaksi intoleransi kulit yang sering terjadi.

Jenis Latihan apa saja yang dapat dilakukan oleh pasien di rumah?
Latihan wajah yang dapat dilakukan minimal 2-3 kali sehari. Kualitas Latihan lebih utama daripada kuantitasnya, untuk itu lakukan sebaik mungkin

Lanjutkan dengan Gerakan-gerakan wajah tertentu yangd apat merangsang otak untuk tetap memberi sinyal untuk menggerakkan otot-otot wajah
Lakukan Latihan di depan cermin, Gerakan yang dilakukan berupa:
> Tersenyum
> Mencucurkan mulut kemudian bersiul
> Mengatupkan bibir
> Mengerutkan hidung
> Mengerutkan dahi
> Menarik sudut mulut secara manual dengan telunjuk dan ibu jari
> Mengangkat alis secara manual dengan keempat jari Panjang (selain ibu jari)
> Membuka dan menutup kelopak mata


Komentar


Tidak ada komentar yang ditulis pada artikel ini, jadilah orang pertama yang berkomentar!
Tambahkan komentar: