TERAPI OKUPASI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

racitafm@admin Author


Jan. 14, 2021, midnight



Terapi Okupasi merupakan suatu terapi yang diberikan kepada seseorang yang menderita gangguan fisik maupun psikis dengan cara pelatihan-pelatihan yang sudah terstruktur. Umumnya, terapi ini diberikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus dan mengalami kelainan tertentu seperti kelainan pada tulang, cacat mental, autis, dsb. Bukan hanya mengalami gangguan, anak berkebutuhan khusus juga mengalami gangguan perkembangan, kesulitan akademis, keterampilan keseharian dan kemandirian.

Terapi okupasi lebih mengarah pada pengobatan alami dengan pendekatan batin dan bukan menggunakan obat-obatan kimia. Slaah satu manfaat umum terapi okupasi adalah mengembalikan fungsi fisik, meingkatkan ruang gerak sendi, kekuatan otot, dan koordinasi gerakan. Hal ini dikkarenakan seorang pasien akan dilatih untukmandiri dengan latihan-latihan yang terarah.
Manfaat lain dari terapi okupasi ialah untuk menciptakan hubhungan yang lebih baik danmemuaskan pasien dengan pemberian motivasi-motivasi sebagai dorongan emosional. Bagi anak-anak yang mengalami  keterlambatan perkembangan, terapi okupasi bermanfaat untuk mengajarkan aktivitas sehari-hari sepertimakan, berpakain, bermain dan betrinteraksi dengan orang lain, mandi dsb.
 

Penyakit yang membutuhkan layanan terapi okupasi
Terapi okupasi dapat dilakukan pada anak anak yang mengidap kondisi tertentu seperti:
a. Cerebral palsy, kelainan yang mempengaruhi otot, saraf, gerakan dan kemampuan motorik seseorang untuk bergerak secara terkoordinasi dan terarah.
b. Down syndrome, yaitu kondisi genetik yang menyebabkan gangguan belajar dan ciri fisik tertentu
c. Autism, kelainan neurologis dan perkembangan yang dimulai pada masa kanak-kanak dan bertahan seumur hidup. Autism dapat mempengaruhi intreaksi pengidap dengan orang lain serta cara pasien berkomunikasi dan belajar.
d. Dyspraxia, yaitu gangguan kemampuan motoric berupa gangguan koordinasi otak, otot, anggota gerak untuk melakukan kegiatan seperti berlari, melompat, atau menggunting.
e. Gangguan perkembangan yang membuat anak kesulitan memproses informasi dan berkomunikasi dengan orang lain.
f. Spina bifida, cacat lahir yang mempengaruhi perkembangan tulang belakang dan system saraf 

jika anak Anda mengalami gejala diatas, bisa langsung di konsultasikan dengan dokter RS HVA Toeloengredjo Pare.

 


Komentar


Tidak ada komentar yang ditulis pada artikel ini, jadilah orang pertama yang berkomentar!
Tambahkan komentar: